Ada berbagai macam tipe kepribadian seseorang terkait emosinya. Sebagian dari mereka ada yang mudah sekali mengalami perubahan emosi dan sebagian lagi ada yang tidak mudah terbawa suasana hatinya, kalau mereka dihadapkan pada suatu masalah. Biasanya nih, ini disebut dengan orang yang moody-an. Nah, berbagai perubahan emosi yang kamu rasakan itu pasti akan berpengaruh sama tindakan atau pekerjaan yang sedang kamu kerjakan. Iya kan?
Sering kali, mereka yang moody ini jika sedang merasakan emosi yang positif, maka tindakan yang mengikutinya juga akan positif, sebaliknya, emosi negatif akan cenderung membuat mereka berperilaku negatif pula. Bagian terburuknya, ketika si moody-an ini sedang merasakan emosi positif tapi tiba-tiba berubah emosinya menjadi negatif, tindakan yang akan dia lakukan akan condong ke arah negatif. Dia tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga bisa merugikan orang lain.
Misalnya, ketika seorang pembawa acara yang sedang memiliki mood yang cerah di atas panggung, tiba-tiba mendapat cacian dari salah satu penonton, dia tidak lancar lagi ketika membawa acara atau bahkan turun panggung dan tidak mau melanjutkan acaranya. Di sini dia tidak hanya merugikan kariernya sendiri, tapi juga seluruh elemen di acara tersebut mulai dari pemilik acara hingga event organizer.
Ekspresi emosi negatif ini tidak hanya dapat membahayakan hubungan pekerjaan, tetapi juga pertemanan hingga kesehatan diri sendiri. Karena itulah, penting bagi kamu untuk mengetahui cara mengendalikan emosi atau cara mengekspresikannya secara tepat.
Beberapa Cara Mengendalikan Emosi Yang Bisa kamu Coba
Coba untuk berpikiran dan bersikap positif (Jangan Suudzon Mulu!)
Kamu mungkin tidak dapat mengubah situasi buruk yang menimpa kamu, namun kamu bisa mengubah sudut pandang kamu untuk melihat situasi tersebut menjadi lebih positif.
Misalnya, kamu merasa kecewa karena mendapat banyak kritik pada presentasi yang baru saja kamu berikan. Pada situasi seperti ini, cobalah pikirkan sisi positifnya bahwa kritik tersebut sebenarnya dapat bermanfaat bagi pertumbuhan karier kamu kelak.
Selain itu, coba tenangkan diri kamu dengan mengambil napas panjang lalu tutup mata kamu. Sadarilah keberadaan, perasaan, dan pikiran kamu saat ini, termasuk keadaan sekitar kamu. Hal ini dapat membuat kamu lebih sadar dan bersikap lebih positif dalam merespons segala sesuatu.
Hindari yang namanya emosi negatif!
Hindarilah situasi yang bisa membuat kamu merasakan emosi negatif. Emangnya bisa? Misalnya nih, jika kamu mudah kesal saat terburu-buru apalagi saat terjebak macet, kamu bisa membuat rencana untuk mengatur waktu berangkat saat arus jalan sedang tidak terlalu macet.
Kalau emosimu datang saat kamu lagi di dunia media sosial atau bahkan saat kamu lagi bersama orang-orang tertentu, tidak ada salahnya loh kamu beristirahat sejenak dan log out dari media sosial atau tidak bertemu dengan orang-orang tersebut.
Lakukan aktivitas yang menyenangkan
Melakukan aktivitas yang menyenangkan dapat membawa pengaruh positif untuk emosimu, misalnya:
- Berolahraga. Kegiatan ini tidak cuma menyenangkan, tapi juga menjadi sarana mengelola stres yang patut kamu coba. Contoh olahraganya yaitu; yoga, tai chi, dan aerobik.
- Eksplorasi kemampuan baru, seperti belajar bahasa asing, belajar alat musik, semua itu dapat membangkitkan kepercayaan diri kamu dan menjadi salah satu cara yang baik untuk mengendalikan emosi.
- Menjaga komunikasi dengan orang-orang terdekat kamu, seperti keluarga, sahabat, atau tetangga, yang bisa membuat kamu nyaman. Keluarga dan sahabat bisa menjadi tempat berbagi ketika kamu sedang menghadapi kesulitan atau permasalahan yang berat.
- Memberikan senyum, waktu, atau bantuan untuk orang lain. Semua hal ini dapat membawa pengaruh positif bagi diri kamu dan juga orang lain. Cobalah untuk mengikuti program bakti sosial, menjadi relawan, atau mendonorkan darah.
- Menjaga kesehatan jiwa sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik karena keduanya saling memengaruhi. Jika emosi kamu terganggu, tubuh juga akan rentan terhadap berbagai penyakit seperti nyeri dada dan tekanan darah tinggi.
Seseorang dapat dikatakan sehat secara emosional ketika ia berhasil mengelola masalah sehari-harinya, misalnya stres pekerjaan, kebiasaan buruk, atau masalah hubungan pertemanan, yang bisa berdampak pada kesehatan jiwa dan raga. Ayo kontrol emosi agar kamu selalu produktif setiap hari!